Senin, 31 Agustus 2009

Fungsi Hard Disk

Manajemen Hard Disk di Linux - Partisi Hard Disk dengan Parted Print E-mail
Thursday, 27 April 2006
Mengatur partisi dengan baik adalah salah satu cara mengoptimalkan pemakaian hard disk. Menghapus, membuat, mengubah ukuran, dan memberi label partisi kini juga dapat Anda lakukan dalam sistem Linux. Semuanya dengan mengandalkan tool gratis dan open source!

Mengatur partisi dengan baik adalah salah satu cara mengoptimalkan pemakaian hard disk. Menghapus, membuat, mengubah ukuran, dan memberi label partisi kini juga dapat Anda lakukan dalam sistem Linux. Semuanya dengan mengandalkan tool gratis dan open source!

Image

Anda tentu tidak asing dengan istilah partisi maupun tabel partisi. Dua entitas inilah yang mendefinisikan ‘ruangan’ pada hard disk. Bagi Anda yang tergolong pengguna PC awam atau tidak terlalu paham mengenai partisi, suatu hard disk dapat dianalogikan seperti sebidang tanah kosong. Sebelum dapat dipakai, tanah tersebut harus dibagi dalam petak-petak kecil terlebih dahulu. Petak inilah yang diibaratkan seperti partisi. Adapun tabel partisi diandaikan papan keterangan di depan area tanah yang menjelaskan berapa petak yang di dalam area tanah dan berapa luas masing-masing petak. Di dalam petak ini nantinya “ditanami” data, yang dalam wujudnya sehari-hari dapat dilihat sebagai file.

Sebelum dapat ditanami, petak-petak tersebut harus diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan inilah yang dikenal sebagai proses format hard disk. Saat melakukan format, Anda dapat memilih berbagai format sistem file (file system). Apabila di Windows, tersedia format FAT atau NTFS. Di Linux, dikenal beberapa sistem file, diantaranya yang cukup populer adalah sistem file ext2 dan ext3.

Sebelum mulai mengutak-atik partisi sistem Linux, sekilas akan dijelaskan bagaimana sistem Linux mendeteksi hard disk Anda. Hard disk biasanya diakses lewat perantaraan file dibawah direktori /dev dan namanya diawali dengan string hd. Lebih jelasnya, hard disk Anda akan dipetakan seperti daftar berikut ini.

Primary IDE master /dev/hda
Primary IDE slave /dev/hdb
Secondary IDE master /dev/hdc
Secondary IDE slave /dev/hdd

Untuk penomoran partisi, Linux menggunakan skema seperti berikut ini.
Partisi primary pertama sampai keempat
/dev/hd*1 - /dev/hd*4
Partisi logical pertama sampai keempat
/dev/hd*5 - /dev/hd*8


Tanda (*) merupakan pengganti huruf ‘a’ sampai dengan ‘z’, misalnya hda, hdb, hdc, dan seterusnya.

Pada praktek Linux kali ini akan digunakan tool berbasis command line bernama parted. Tool ini digunakan untuk mengelola partisi hard disk, dengan fungsi-fungsi antara lain seperti berikut ini.

  • Menambah dan menghapus partisi.
  • Mengubah ukuran partisi (memperbesar dan memperkecil).
  • Memberi label partisi.
  • Menggeser partisi.
  • Meng-copy isi partisi.

Pembahasan akan lebih ditekankan pada langkah nomor 1 hingga 3 dan langkah untuk menyelamatkan partisi hard disk yang terhapus.

Tidak ada komentar: